Home › Forums › Peraturan akademik › Awal Perkuliahan Semester Depan Diimbau Fokus Teori, Praktek Menyusul
This topic contains 0 replies, has 1 voice, and was last updated by Anonymous 4 years, 5 months ago.
-
AuthorPosts
-
June 28, 2020 at 5:20 pm #1428
AnonymousKementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengimbau setiap kampus buat memfokuskan padan perkuliahan teori di awal semester baru di tengah masa pandemi Covid-19.
Sementara, kuliah praktek dilakukan pada pertengahan atau menjelang akhir semester.
"Ini di bidang vokasi ya. Tak semua bidang kuliah yg sifatnya praktek itu mampu didaringkan. Misal yg sanggup full daring kan perangkat lunak, teknik informatika, pemrograman komputer. Itu praktek dan teori mampu daring. Semester depan itu harus dimulai menggunakan teori agar perkuliahan sanggup berjalan," kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto dalam temu media secara daring, Rabu (24/6/2020).
Menurutnya, praktek perkuliahan diusahakan sanggup dilakukan secara daring. Namun, jika wajib memakai laboratorium, studio, atau bengkel wajib tetap dengan penerapan protokol kesehatan.
"Kampus wajib berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19, pemerintah daerah. Pengelola kampus juga wajib membuat peraturan praktek lebih lebih jelasnya lagi seperti mesin disemprot disinfektan (berapa kali)," ujar Wikan.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Kemendikbud), Nizam berkata pihaknya sedang menyiapkan protokol buat pengerjaan tugas niat sholat tahajud akhir mahasiswa. Ia menyebutkan, Kemendikbud akan segera merilis protokol kesehatan buat penggunaan laboratorium, bengkel, studio, & tempat praktek lainnya.
Sebelumnya, sejumlah kampus telah mengumumkan mengenai skema pembukaan kampus buat kegiatan belajar mengajar.
UGM misalnya, menerapkan kebijakan gradual repopulation pada mahasiswa di semester I tahun ajaran 2020/2021.
Kebijakan ini mengatur mahasiswa buat balik menjalani aktivitas belajar mengajar di kampus secara bertahap.
“Kita mulai dalam bulan Juni-Agustus 2020 membuka kampus hanya buat mahasiswa yang menjalankan riset dan tugas akhir," istilah mengajar (KBM) pada darurat Covid-19 dalam Juli-Desember 2020. Saat beraktivitas pada kampus juga harus mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker, cuci tangan, jaga jarak serta tidak berkerumun,” terperinci Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM, Prof. Djagal Wiseso Marseno seperti dikutip menurut halaman UGM.
Adapun perkiraan populasi mahasiswa yg akan melaksanakan aktivitas riset & tugas akhir pada kampus merupakan 25 % dari populasi mahaisswa S1, 50 persen populasi mahasiswa S2, dan 30 persen mahasiswa S3.
Memulai tahun ajaran baru di Bulan September-Oktober 2020 perkuliahan masih dilakukan secara daring.
“Jika riset dan tugas akhir belum selesai, mahasiswa mampu melanjutkan menjalaninya di kampus pada semester selanjutnya,” ujarnya.
Pengampu kuliah daring dilakukan sang dosen senior & dosen junior. Selanjutnya, dalam awal November 2020, baik mahasiswa lama juga baru diijinkan masuk kampus buat menjalani kuliah luring menggunakan membawa SK Bebas Covid-19.
“Jadi, di bulan November-Desember 2020 diperkirakan populasi mahasiswa yang menjalani riset, tugas akhir, dan kuliah luring sebesar 100 % menurut populasi baik buat mahasiswa S1, S2, maupun S3,” paparnya
-
AuthorPosts
You must be logged in to reply to this topic.