Cerita Mahasiswa di Amerika Serikat Rindukan Kegiatan Ramadan

Home Forums Peraturan akademik Cerita Mahasiswa di Amerika Serikat Rindukan Kegiatan Ramadan

This topic contains 0 replies, has 1 voice, and was last updated by  Anonymous 4 years, 7 months ago.

Viewing 1 post (of 1 total)
  • Author
    Posts
  • #1392

    Anonymous

    Umat Muslim di Amerika Serikat, terutama generasi muda, mengaku merindukan aktivitas yang biasa dilakukan beserta komunitasnya pada bulan suci Ramadan.

    Hal ini mengingat pandemi Corona Covid-19 sampai menciptakan kegiatan yang melibatkan jumlah orang banyak dilarang, termasuk ketika Ramadan.

    Dalam program Ramadan Talk Kedutaan Besar Amerika Serikat yang digelar secara daring, keliru satu remaja Muslim bernama Yuhaniz Ally berdasarkan Kota Seattle, Negara Bagian Washington mengungkapkan kegelisahannya.

    Ia mengaku kehilangan aktivitas komunitas, seperti salat berjemaah di masjid setempat. Hal tersebut berdasarkan Yuhaniz menjadi keliru satu tantangan baginya pada menjalani ibadah puasa di tengah pandemi Corona Covid-19.

    "(Suasana) bulan Ramadan ini sebagai relatif sedih, begitu pula mendekati akhir dan dalam waktu hari raya Idul Fitri nanti, karena kami kemungkinan tidak bisa berkumpul bersama-sama," istilah Yuhaniz yg adalah galat seseorang alumnus program beasiswa belajar Bahasa Indonesia itu, dikutip dari Antara, Sabtu (16/5/2020).

    Hal senada disampaikan Muhammad Muhanna, mahasiswa takbiran idul fitri Muslim dari Kota Dallas, Negara Bagian Texas. Ia merasa kehilangan suasana kebersamaan komunitas pada tempat tinggalnya pada Ramadan ini.

    "Suasana Ramadan kali ini berbeda menggunakan tahun-tahun sebelumnya saat anggota komunitas kerap berkegiatan bersama, misalnya menjalani salat berjemaah atau berbuka puasa bersama," ucap Muhanna.

    Selain aktivitas beribadah, Muhanna mengaku jua sering berkumpul menggunakan teman-teman sesama Muslim usai salat tarawih berjemaah.

    "Kadang kami pergi ke kedai es krim atau berolahraga bersama sampai larut malam," kata Muhanna.

    Meski merindukan kegiatan beserta komunitas yang biasa dilakukan pada Ramadan di tahun-tahun sebelumnya, baik Yuhaniz maupun Muhanna meyakini, di masa pandemi ini langkah terbaik yang wajib dilakukan merupakan mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah setempat.

    Terutama bagi Muhammad Muhanna yg bekerja pada rumah sakit. Ketaatan itu, kata dia, diperlukan tak hanya buat melindungi diri dan famili masing-masing, namun jua buat melindungi mereka yang berada dalam kelompok rentan menurut kemungkinan tertular, seperti rakyat lanjut usia.

    Di tengah keterbatasan untuk berkumpul & mematuhi protokol kesehatan, kerinduan keduanya terhadap aktivitas di komunitas sedikit terobati dengan sejumlah aktivitas yg bisa dilakukan secara daring. Termasuk ceramah Ramadan yg dilakukan sang para imam berdasarkan masjid juga menurut rumah masing-masing.

    "Untuk masjid aku itu live pula salat Jumat. Kami mampu lihat & bersalat sendiri pada tempat tinggal ," kata Muhammad Muhanna yg adalah mahasiswa Universitas Texas pada Dallas.

    Komunitas umat Muslim pada Seattle & Dallas jua menjalankan program pengumpulan dana untuk memberikan donasi dan kuliner bagi mereka yang membutuhkan dalam masa pandemi ini.

    Termasuk, bagi para pekerja medis yg berada di garda terdepan melawan Corona Covid-19 menjadi bentuk dukungan dari komunitas Muslim pada masing-masing kota.
    Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

    Hidup menjadi muslim yg tengah menjalankan ibadah Ramadan di di sentra pandemi COVID 19 pada New York, penuh dengan tantangan. Begitu jua Rima Rahayu, ibu 2 anak yang pula mahasiswi S2 di kampus Columbia University. Rima wajib membagi ketika antara …

Viewing 1 post (of 1 total)

You must be logged in to reply to this topic.