Adakan Daring ‘Rektor Menyapa’, UMY Jawab Keluh Kesah Mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta kembali menampakan kepeduliannya terhadap mahasiswanya, kali ini dengan menggelar sebuah sesi rendezvous online yaitu ‘Rektor Menyapa’ pada Sabtu (16/5). Setelah hampir dua bulan lamanya tidak ada aktivitas belajar mengajar face to face, kegiatan silaturahmi online ini bertujuan buat mengurangi rasa kangen sekaligus dibukanya sesi tanya jawab pribadi menggunakan mahasiswa, mengenai keluh kesah mereka selama masa pandemi COVID-19 yg dijawab eksklusif oleh rektor UMY beserta jajaran pimpinannya.

Rektor Menyapa menghadirkan rektor UMY Gunawan Budiyanto beserta wakil rektor yang duduk bersampingan menghadap kamera di lobi rektor Gedung AR. Fachruddin A Lantai 1 buat mendengarkan secara langsung mengenai pertarungan apa yg dihadapi mahasiswa selama belajar di tempat tinggal karena masa pandemi COVID-19. Laiknya sebuah panel diskusi yang interaktif, sesi tanya jawab sanggup berlangsung lancr meskipun dibungkus secara online & disiarkan secara pribadi melalui akun resmi Youtube & Instagram UMYogya dimulai pukul 10.00 WIB. Tercatat, sebanyak sekitar 4000 mahasiswa mengikuti sesi ini.

Pada kesempatan kali ini, mahasiswa yang menyaksikan siaran pribadi disilahkan buat memberikan pertanyaan terkait apapun menyangkut kegiatan puasa syawal perkuliahan yg memang dalam syarat saat ini wajib dilakukan secara online. Terdapat sejumlah mahasiswa yang menyatakan keluh kesahnya, dan beberapa berdasarkan mereka menanyakan terkait keberlangsungan proses belajar mengajar baik waktu masih atau telah berakhirnya COVID-19. Ada juga yg menyayangkan sistem perkuliahan online yg dilakukan UMY yang belum optimal.

“Awalnya poly dosen yg kebingungan mengenai metode perkuliahan seperti apa yg akan diterapkan secara online, sehingga kami terus berusaha menaruh workshop & pembinaan buat mereka. Kami memiliki media pembelajaran online yg sudah dikembangkan sejak 2016 bernama MyKlass, telah cukup efektif tetapi tetap akan terus kami kembangkan lagi demi memenuhi kebutuhan belajar online mahasiswa. Kami di sini bukan ingin sebagai Menara Gading yg tak tahu kondisi sekitar, maka menurut itulah diadakan sesi ini buat mengetahui kesulitan apa yang dialami mahasiswa sekarang,” ujar Gunawan.

Wakil Rektor Bidang Akademik Sukamta menambahkan bahwa UMY nir ingin mempersulit mahasiswa pada situasi seperti ini.

“Pada dasarnya kami ingin mempermudah mahasiswa, dosen sudah kami bimbing buat memberikan nilai seadil-adilnya. Untuk acara magang, praktikum, dan koas bila memang mampu dilakukan secara online maka kami telah menaruh kewenangan kepada fakultas masing-masing untuk melaksanakan sinkron syarat yang ada, tetapi jika memang nir bisa dilakukan secara online maka program tersebut mampu bergeser ke jadwal sesudah pandemi COVID-19 berakhir,” imbuhnya.

Permasalahan berikutnya yang turut menjadi keresahan mahasiswa pun dilontarkan, yaitu terkait biaya semester pada semester gasal 2020-2021. Pandemi COVID-19 telah menciptakan perekonomian sebagian akbar keluarga mahasiswa terganggu, sehingga dirasa mutilasi porto kuliah akan sebagai opsi yg bijak pada situasi sekarang ini. Menjawab permintaan itu, Rektor UMY dengan tegas mengungkapkan bahwa pihaknya berjanji akan mengurangi biaya kuliah.

“Kita akan segera rumuskan proses panduan akademik, karena kita nir ingin menciptakan kekalutan baru, kita tidak ingin menambah kebingungan baru, pada prinsipnya kita ingin mempermudah mahasiswa buat tetap melangsungkan proses belajar mengajar, termasuk mendukung penuh mereka yg ingin segera menyelesaikan studinya di kampus kita tercinta. Dan kita pastikan akan berikan keringanan pada semua mahasiswa tentang porto kuliah tanpa harus adanya persyaratan rumit, namun buat besarannya nanti akan kami sampaikan lebih lanjut,” pungkas Gunawan.